Selasa, 10 Mei 2016

Mengendalikan Keong Emas




Keong emas merupakan hama yang menyulitkan petani. Biasanya keong emas hidup di persawahan dengan irigasi yang menggenang. Tanaman padi yang diserang di segala umur. Uritan sampai masak susu, terserang hama rakus ini. Dalam semalam persemaian padi bisa habis karenanya. Waktu ktritis hama keong emas ini bila usia tanaman padi mencapai 10 hari setelah tanam. Serangan pada saat umur padi 10 hatri setelah tanam dapat mengakibatkan kegagagalan.
Keong emas merupakan hama yang ganas dengan serangan terganas pada umur muda dan pada tanaman padi usia 0-7 HST namun juga menyerang pada tanaman padi masa pertumbuhan. Keong emas bermigrasi mengikuti aliran air, keong emas kecil yang baru menetas terbawa arus air dan bermigrasi (pindah) dari daerah tinggi kerendah. Keong emas membutuhkan air yang menggenang pada kehidupannya, keong emas tidak dapat hidup di tanah yang tidak berair, semakin tinggi genangan semakin disukai keong emas.
Daur hidup keong emas dapat hidup samapai tiga tahun dengan produksi telur pada saat keadaan lingkungan menguntungkan sampai 1000-1200 telur per bulan. Telur berwarna merah muda terlihat seperti buah anggur yang menempel didedaunan dan tembok bangunan irigasi. Pengendalian dengan cara manual pada saat masih fase telur sangat efektif karena dapat menekan popoulasi keong antara 300 telur.
Beberapa pengendalian yang disarankan adalah sebagai berikut:
1.      Pengaturan irigasi, irigasi yang lancar membuat air ridak tergenang, pengeringan lokasi-lokasi terkena keong emas dapat mengurangi populasi.
2.      Pembuatan ceruk dibagian air masuk dan pemberian daun pepaya dapat dijadikan alternatif pengendalian hama. Bila keong mengumpul diambil secara manual.
3.      Pemberian lerak dan saponin dari daun-daun tertentu dapat dijadikan pilihan pengendalian keong.
4.      Mollucsida dilaksanakan diberikan dengan bahan aktif niclos amida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar