Kecamatan Pacitan mempuanyai luas sawah seluas 1158 Ha dengan
keterbatasan sumber air. Sawah di kecamatan Pacitan masih mengandalkan air dari
hujan. Sungai Grindulu merupakan salah
satu sumber air yang mengairi beberapa kawasan sawah, namun air dari sungai
Grindulu mengalami penurunan muka air sehingga dibutuhkan usaha-usaha untuk
memenuhi kebutuhan usaha tani.
Bila diperkirakan kebutuhan air per Ha mencapai 1m3 per
detik maka perlu 1.158 m3 per detik untuk memenuhi kebutuhan 1.158 m3. Sementara
ini pemanfaatan air sungai grindulu hanya mencapai 232 Ha sehingga yang mampu 2
kali panen 232 Ha, sekitar 71 ha dapat diolah dengan 3 kali panen sebagian
besar sawah masih satu kali tanam padi . Hal ini merupakan kendala tersendiri.
Beberapa usaha yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan air
di Kecamatan pacitan meliputi 3 hal:
- Melakukan optimalisasi pemanfaatan air yang sungai dengan mengusahakan rekayasa irigasi dengan jaringan irigasi teknis. Besarnya dana yang dibutuhkan dalam pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi membutuhkan uluran tangan pemerintah. Setiap tahun telah dilaksanakan pembangunan dan rehab jaringan irigasi.
- Mencari sumber-sumber air baru dengan mencari sumber air tanah dangkal yang dapat diambil dengan mesin pompa serta melaksanakan pipanisasi agar sumber air dapat mencapai sawah produksi.
- Menggunakan metode budidaya padi hemat air. Budidaya pada hemat air atau Sistem SRI disosialisasikan dengan beberapa demoplot. Sambuatan petani masih perlu ditingkatkan dengan budidaya ini. Cara yang agak beda terutama perlakuan bibit padi menyebabkan penyesuaian pada pola tani yang cukup menyita waktu.
- Meningkatkan peran HIPPA dalam pengelolaan air. Mengusahakan adanya pertemuan rutin untuk mengelola sumber air yang ada. Pengembangan organisasi dilaksanakan dengan pembinaan yang terus menerus oleh Petugas Lapang.

Pembinaan Bakorwil Madiun di HIPPA Sido Rukun Desa Sukoharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar